Sabtu, 06 Agustus 2011

My Mother My Wonder Woman

Terinspirasi dari pengalaman,konflik dengan pacar, yang ujung-ujungnya menyisakan tangis serta luka buat aku. Memang..permainan ini aku yang menjalani, kisah-kasih berpacaran juga aku yang menikmati, dan jika akhirnya harus menjadi derita jg aku harus siap menanggung. Berbeda dengan masa kecilku dulu, dimana seorang ibu masih mengasuhku dengan seluruh kasih sayangnya. Kebahagiaanku pasti menjadi bahagianya, tetapi sedihku mungkin menyayat hatinya.
Terbayang jelas senyum ibu dibenakku. Ketika dia menuntun, memegang erat tanganku, dan mengajarkan aku berjalan. terlihat jelas, sebuah kasih sayang yang tulus, terlihat pula harapannya agar aku menjadi orang yang berguna.  Ketika aku gagal dan terjatuh, aku menangis dan ibu bersedih. Setegar mungkin dia tersenyum, menenangkan hatiku, dan mengobati aku dengan cintanya.
Masa-masa yang indah. Segala bimbingan telah dia berikan, untuk bekal ketika aku telah dewasa. Sekarang, ibu melepasku untuk menentukan pilihan hidupku sendiri. Aku takut, aku takut jika aku terjebak dan terperangkap dalam pilihan yang salah. Apakah ibu bosan meberikan maaf ketika kersekian kalinya aku berbuat salah? Akankah ibu mengusap air mataku ketika aku menangis? Mungkinkah ibu bertanya, dan memberiku pilihan? Jika iya, aku akan menjawab bahwa aku merindukan semua itu, dan aku akan memilih masa kecilku sebagai kehidupan emas selama Tuhan memberi aku kesempatan hidup di dunia ini.
Tak ada sesal atas kelahiranku, tak kan pula aku berputus asa dalam hidupku. Karena aku berhutang budi padamu ibu yang telah berjuang melahirkanku, dan membimbingku untuk menghadapi hidup.Aku berjanji, sebisa mungkin aku menjadi orang yang berguna dan membahagiakan orangtua.


A mother’s love will never  end. You’ll just save it up till you meet again.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sederhana, tidak sempurna, kesalahan pasti ada. Bagaimana menurutmu?