Sabtu, 14 September 2013

Dear my old friend

aku rindu menulis, aku rindu bercerita. dan sekarang, di waktu yang luang ini, aku sengaja  mengingatmu, mengingat kebersamaan kita, yang seringkali bertingkah bodoh semau-maunya, tertawa tanpa ada alasan yang pasti, dan izinkan aku mengenangmu dalam kebahagiaan yang pernah terukir bersama.
kita bertemu tanpa disengaja. hanya kita, berdua. duduk sebangku dengan seragam putih abu-abu. jika tanpa kecocokan, tak mungkin untuk kita dapat berbagi cerita, bertingkah bodoh tanpa mempedulikan malu, dan kita tertawa bahagia seperti bocah yang baru saja diajak jalan-jalan berlibur oleh kedua orangtua yang menyayanginya. masih teringat jelas saat saat aku bahagia bersamamu, bahagia di dekatmu, dan begitu pula kamu yang menurutku saat itu kita saling menyayangi.
tapi sekarang, simaklah waktu yang telah bergulir. waktu berjalan menyisakan perubahan. perlahan waktu membuat kisah kita menjadi sirna. aku dan kamu bukan lagi kita yang dulu. bukan lagi kita yang berbicara sesuka apapun dan kapanpun. seolah rasa sungkan menjadi tembok pembatas di antara kita. kini aku harus memberanikn diri untuk menegurmu, dan berfikir sebelum melontarkan satu dua buah kata untuk mengawali obrolan kita. apa mungkin jiwa kita sudah tidak satu lagi? mungkin kebosanan menyinggahi ruang kita. aku berusaha meyakinkan diri bahwa kamu tidak sedang berusaha menghindariku. tapi mungkin kamu telah menemukan kelemahanku yang kau pandang cacat dimatamu. menurutku, dulu kita berdiri tegak di atas kekurangan masing-masing. memang, jika sudah tak cocok akan tiada daya untuk mempertahankan persahabatan, seperti dulu.
apa kabarmu di sana? seringkali aku melihat kamu bahagia bersama mereka. mugkin seperti kebahagiaan kita dulu, atau bahkan lebih? entahlah. tapi kau telah memiliki lingkungan baru, bersama teman-teman barumu. mereka adalah alasan untuk tawamu kini. tapi aku ingin kamu mengingat bahwa kita juga pernah bahagia bersama sebelumnya. di kelas, bersama.

 aku senang pernah menjadi teman sehari-harimu......