Senin, 14 Agustus 2017

Garis Hitam Kepercayaan

Maaf jika akhirnya aku tak kuasa untuk memendam rasa. Kupikir aku sanggup bersembunyi dibalik jiwa sok tegar yang baru saja kulatih beberapa bulan terakhir ini. Maaf telah menggunakan media ini sebagai saluran rasa kecewa. Ya, aku kecewa. Bukan tentang sebuah pembatalan untuk berjumpa, tapi lebih kepada persembunyian; suatu hal yang tidak dikomunikasikan.

Teruntuk kamu yang kupercaya menjadi pendampingku,
Teruntuk kamu yang kuhargai sebagai pilihanku,
Teruntuk kamu yang kupercaya untuk bertanggung jawab atas segala komitmen dan janji-janji,
Aku akan tetap menjadi wanita yang kuat meski kelak kudapati sebuah kebohongan dan pengkhianatan. Segalanya akan tetap mudah bagimu, karena tinggal saja kucabut kepercayaan yang sempat kutitipkan, tanpa adanya tuntutan. Tak perlu meronta, aku akan berjalan dengan senyum yang kusisakan.


Maaf aku terlalu menghargai hidupku, yang tak akan kubiarkan lama dengan orang yang tak menghargaiku. Maaf untuk mahalnya harga kesempatan kedua, yang akan sangat langka untuk kuberikan pada orang yang pernah ingkar.