Senin, 14 Juni 2021

Tentang Harapan dan Ketidakpastian

Adanya harapan bisa membuat seseorang mampu bertahan. Adakalanya juga melepas harapan harus dilakukan untuk mengurangi ketidakpastian. Mungkin benar apa katamu, aku tak cukup percaya diri untuk bisa menjadi pasangan yang tepat. Tapi apakah kamu tau? Kamu pun tak pernah meyakinkanku jika memang benar-benar kau membutuhkanku. Kau tak pernah mengungkapkan jika memang benar-benar ingin terus bersamaku. Wajarkah jika aku berpikir bahwa hanya aku saja yang menginginkanmu? Hingga sampai akhirnya, kamu pun melepasku tanpa sedikitpun usaha mempertahankan. Sekecil studi kasus yang aku lontarkan, memancingmu dengan mudah melepaskanku. Kamu bahkan tidak mempertanyakan lagi, apakah keputusan itu benar baik bagi kita berdua, atau hanya ego semata. Aku yang bahkan tak berniat ke arah situ, harus terpaksa menahan diri untuk melihat reaksimu dan mengikuti alurmu. Aku menahan diri untuk tidak memaksakan keadaan. Aku menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengungkapkan. Biarkan saja, biar aku yang melihat bagaimana reaksi dan perasaanmu yang sebenarnya.

Mungkin aku akan tidak terima Ketika suatu saat nanti kamu membaca tulisan receh ini dan menganggapku remeh, menyepelekan setiap kalimatku begitu saja. Tapi setidaknya untuk saat ini, apa yang aku tulis di sini adalah segala apa yang aku rasakan, yang mungkin belum sempat terucap dan terungkap. Dan segala apa yang aku tuangkan di sini, adalah murni upayaku untuk mencairkan beban yang menggumpal, murni menyampaikan pertanyaan yang berhenti di tenggorokan.