Efek candu yang ditimbulkan rokok memang benar adanya. Apalagi buat teman-teman yang berada pada lingkungan pergaulan yang tidak bebas dari asap rokok. Godaan, ajakan, dan keinginan untuk menyamai teman sepergaulan begitu mudah merasuki pikiran. Menghisap rokok adalah suatu hal yang sangat mudah dilakukan. Dengan harga eceran yang terjangkau, siapapun, kapanpun, dan di manapun akan mudah mendapatkannya. Hal itu tentulah bukan suatu halangan untuk merokok dengan frekuensi yang tinggi.
Jika
telah kecanduan, pada waktu luang sekalipun, pikirannya telah
terkontaminasi untuk merokok sembari istirahat. Banyak orang
menganggap berhenti merokok bukan suatu hal yang imposible.
Namun bagi yang menjalani tentunya tidak semudah kata-kata. Meskipun
pecandu tersebut telah mengerti akan dampak yang timbul, meliputi
kerusakan organ tubuh dan gangguan kesehatan lainnya.
Mungkin
banyak dari mereka yang berkeinginan untuk terbebas dari efek candu
rokok. Selain niat dan tekad, motivasi yang baik akan senantiasa
menjauhkan diri dari godaan secara perlahan. Memang bukan perkara
yang mudah untuk menahan diri dari kebiasaan tersebut, apalagi jika
kesehariannya menjumpai atau berada pada komunitas para perokok.
Untuk mencapai suatu keberhasilan diperlukan proses yang baik,
termasuk pengorbanan. Jika rokok terbiasa menemani waktu luang,
gantilah dengan aktivitas bermanfaat. Supaya dijauhkan dari pikiran
dan hasrat untuk kembali menghisap batangan rokok.
Seperti
musuh dalam selimut. Tanpa disadari rokok akan menghancurkan secara
perlahan. Kita sebagai remaja yang usianya masih belasan tahun, harus
menempuh waktu yang lama untuk meraih cita-cita dan kesuksesan. Jika
selama itu pula rokok menemani keseharian remaja, sangat disayangkan
jika kerapuhan jiwa lebih dahulu menghampirinya daripada kesuksesan
yang diinginkan, merenggut masa depan yang cerah.
Merokok
bukanlah suatu kesalahan. Tidak merokok merupakan kebanggaan. Namun,
berhenti dan terlepas dari rokok merupakan prestasi transparan dan
keberhasilan yang tidak kalah membanggakan.