“kamu udah siap punya
suami orang Palembang? Jauh lhoo...”
Pertanyaan ibu meyakinkan kakakku. Cinta datang dengan sendirinya, tak memandang siapapun itu, dan dari mana asalnya. “Jodoh itu sudah diatur oleh Allah. Yang deket bisa jadi jauh dan yang jauh bisa jadi deket.” Beberapa tahun menjalani hubungan pacaran, akhirnya mereka resmi menjadi pasangan suami istri sejak tanggal 20 Oktober 2012. Mulai saat itu juga, anggota keluarga ini menjadi lima orang, tercatat Dian Firdaus sebagai kakak iparku. “Jangan lupa sama aku ya, soalnya aku tinggal sendiri di rumah” kalimat singkat yang menutup ucapanku pada video pernikahan mereka. "Status boleh berubah menjadi istri orang, tetapi ikatan saudara tetap akan ada sampai kapanpun," ucap kakakku menenangkan.
Aku tahu, aku ngerti, tapi aku kurang mendewasa. Terlalu
banyak perubahan yang ada sejak saat itu, yang terkadang aku belum lapang dada
menerimanya. Waktu terus berjalan mengukir cerita, menghempas masa dengan
bertambahnya usia. Kebahagiaan yang dialaminya suatu saat akan menghampiriku.
Perlahan tetapi masih lama. Kini tiba saatnya untuk keluarga Jogja ‘sowan’ ke
Palembang. Hujan deras tengah malam mencekam perjalan kami di tepian sepinya
hutan. Kaca mobil buram dihinggapi embun yang menghalangi penglihatan. Pak
sopir berkendara dengan pedoman garis
putih pembatas jalan. Suasana bertambah parah ketika kami tahu bahwa kami
tersesat. Rasa takut, lelah, dan bosan berakhir pada Jumat dini hari dengan
sampainya kami di depan rumah yang disambut oleh sepasang suami istri. “Gadis kecilku..”
sapaannya menyambutku dengan pelukan.
Prabumulih, Sumatra Selatan. Rumah panggung menjadi tempat
tinggal kami selama hampir satu minggu di sana. Rumah dua lantai tetapi tidak
seperti rumah tingkat di kota. Dinding dan atap kayu membingkai cerita kehidupan
di dalamnya. Menggores pengalaman dan cerita indah untuk kami kenang setiba di
Jogja.
Selamat menempuh hidup baru mbak, bangun pondasi rumah tanggamu untuk masa
depan kalian. Senyum kebahagiaan seolah siap untuk keluarga baru, selamat! Ao, ayuk aku la belaki, sikok untuk
selamanye.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sederhana, tidak sempurna, kesalahan pasti ada. Bagaimana menurutmu?