Untuk kesekian kalinya aku terjebak oleh sebuah rasa yang tak ternama. Resah, gelisah, dan gundah.
Kalau aku saja bingung dengan perasaanku sendiri, bagaimana aku bisa membuat orang lain mengerti dengan apa yang kurasakan ini?
Seringkali aku berkonflik dalam hati. Tentang apa dan kepada siapa sedihku ini harus tertuju.
Aku terjaga setiap malam, bahkan terbangun di saat lelap. Kusaksikan kalutnya fikiran yang tengah beradu dengan hati yang gundah. Aku hanya bisa terdiam tanpa menyadari air asin tengah mengalir hingga pipiku basah.
Aku benar-benar tidak tahu sampai saat aku menelusuri seluruh isi handphoneku.
***
Mungkin aku rindu. Pada setiap waktu di masa laluku. Masa yang telah kulewati tanpa bisa aku hargai. Masa yang pernah kulalui dengan tanpa keberhasilan. Masa yang berlalu begitu saja, tanpa sempat kumembuat orang-orang di sekitarku bahagia.
Teruntuk diriku dua tahun yang lalu; maaf telah kuabaikan beberapa moment berhargamu. Maaf telah kuambil alih sebagian jalan menuju kebahagiaanmu.
Aku yang saat ini sedang tak tahu tentang perasaanku, sedang merancang kembali jalan kebahagiaan yang sempat terlewat. Teruntuk diriku dan masa depanku, besar harapanku untuk bisa membahagiakan diriku dua tahun lalu, diriku di masa lalu, dan orang-orang disekitarku.
God bless you dearest Cece, make your cildhood be proud of you.